Judul : Perempuan Pencari Tuhan
Penulis : Ade aka Rindu
Penerbit : Qultum Media
Tahun : Cetakan kedua Juni 2012
Halaman : 204 Halaman
Buku ini sudah lama saya beli. Sayangnya, belum separuh buku saya baca dan bahkan ada yang lompat-lompat judul, buku ini sudah berpindah tangan kebeberapa teman. Alhasil, buku ini baru tuntas saya baca beberapa hari yang lalu. Lho, kok bukunya dipinjemin? isinya jelek yah?, tidak temans. Sebaliknya, buku ini sangat bagus, hasil dari renungan-renungan seorang Ade yang di dunia maya akrab disapa Rindu. Renungannya tentang Tuhan, tentang hidup, membuat kita ikut merenung juga. Lalu mampu menghadirkan buncahan perasaan haru, rindu, dan cinta kepada pemilik semesta raya ini, Allah Swt.
Bahkan, hati saya berteriak lantang "Ah, mengapa nggak sejak dulu buku ini ada!." Mengapa demikian, saya jadi teringat pada masa-masa awal saya hijrah dulu, mempelajari agama dengan lebih baik, menutup aurat, juga mencari kenapa dan apa sesunggunyahnya arti keberadaan saya di muka bumi ini. Dulu, salah satu buku yang berpengaruh bagi hijrah saya adalah sebuah buku yang isinya lebih "menakut-nakuti" dengan pembahasan seputar kematian dan neraka dengan menggunakan bahasa yang kaku. Alhasil, saya hijrah lebih karena rasa takut daripada cinta. Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, rasa cinta itu juga ada. Toh, memang sudah seharusnya rasa takut itu juga ada. Saya teringat dengan perkataan guru ngaji saya "Beribadahlah kepada Allah dengan rasa cinta, harapan, dan rasa takut. Ibarat burung yang terbang, kepalanya cinta, sayapnya harapan dan rasa takut."
Buku Perempuan Pencari Tuhan ini malah sebaliknya. Mencoba menyentuh pembaca dengan sangat lembut, sehingga mampu (khususnya bagi saya) menghadirkan rasa cinta yang kembali menggebu-gebu kepada Allah Swt. Maka, tak heran apabila pembaca yang mungkin usianya jauh lebih muda dari saya, juga merasakan hal yang sama, bahasa sekarang "Nyess banget". Nggak percaya? itu terbukti dari ramenya pemberitaan buku ini di twitter sang penulisnya. Bahkan buku ini sudah cetak ulang dalam waktu singkat. Sampai sekarang, masih banyak yang memesan buku ini karena tidak menemukannya lagi di toko buku. Sayangnya, menurut penulisnya, pihak penerbit belum merespon permintaan dari pembaca untuk kembali cetak ulang.
Mungkin, banyak yang ingin mengoleksi buku ini bersamaan dengan buku Perempuan Pencari Tuhan jilid 2 yang Insyaallah reviewnya juga akan saya tulis di blog ini. Bahkan di twitter penulisnya menyinggung bahwa ia tengah menulis Perempuan Pencari Tuhan jilid 3. Mudah-mudahan diberi kemudahan dalam menuliskannya hingga terbit nanti. Bagaimanapun, pembaca-khususnya pembaca muda yang mungkin menjadi segmen yang dibidik oleh penulis (penulisnya juga masih muda) butuh bacaan-bacaan berkualitas, yang bergizi bagi rohani, tapi tak terkesan menggurui. Ya, tulisan di buku ini diracik dengan bahasa yang ringan mengalir, sekalipun tema yang diangkat lumayan berat, religiusitas.
Temans masih belum puas dengan jawaban mengapa saya rela meminjamkan buku ini sebelum membacanya hingga tuntas?, itu karena sebahagian besar isi buku ini sudah pernah saya baca di blog Ade aka Rindu. Penulis buku ini adalah seorang blogger, jadi buku ini bisa dikatakan debut pertamanya. Dulu, saat berselancar di dunia maya, secara tak sengaja saya menemukan blognya dan terhanyut di sana. Temans mau berkunjung juga, silahkan mampir ke http://rinduku.wordpress.com/